PERANAN KEPALA SEKOLAH SEBAGAI SUPERVISOR (Bab I)


BAB I  PENDAHULUAN

Keyword        : Kepala sekolah, supervisor pendidikan.

Subject           : Peranan Kepala Sekolah SMP Islamiyah Weru sebagai supervisor

A.    Latar Belakang

Akhir-akhir ini, pendidikan di sekolah telah mengalami suatu perubahan yang cukup signifikan, baik dari sisi sarana maupun kualitas lulusan suatu sekolah, meskipun masih jauh dari yang diharapkan oleh dunia global. Sering kita melihat sekolah-sekolah yang bangunannya tinggi, mewah dan bahkan berbeda dengan bangunan-bangunan di sekitarnya, tidak hanya itu, fasilitas-fasilitas modern pun lengkap dan tersedia di sekolah, belum lagi para lulusan yang sudah mampu berkiprah baik di tingkat regional, nasional bahkan internasional, baik kiprah mereka dalam lomba yang mengasah otak maupun keterampilan. Kemajuan-kemajuan yang dirasa ada sekarang ini merupakan hasil kerja keras para praktisi pendidikan, stake holder, dewan guru, siswa dan masyarakat maupun peranan kepala sekolah itu sendiri.

Tidak bisa dipungkiri, bahwa adanya kepala sekolah dalam institusi sekolah sangat berperan besar dalam menentukan maju-mundurnya suatu sekolah meskipun pada tataran praktisnya para guru adalah pejuang utama dalam pencapaian kemajuan tersebut. Namun, sebagai seorang pemimpin maka kepala sekolah memiliki tugas yang sangat besar dan tanggungjawab yang besar pula untuk memberikan ciri dan warna maupun corak terhadap kualitas sekolah tersebut.

Sejalan dengan tantangan kehidupan global, peran dan tanggung jawab guru pada masa mendatang akan semakin kompleks, sehingga menuntut guru untuk senantiasa melakukan berbagai peningkatan dan penyesuaian penguasaan kompetensinya. Guru harus harus lebih dinamis dan kreatif dalam mengembangkan proses pembelajaran siswa. Guru di masa mendatang tidak lagi menjadi satu-satunya orang yang paling well informed terhadap berbagai informasi dan pengetahuan yang sedang berkembang serta berinteraksi dengan manusia di jagat raya ini. Di masa depan, guru bukan satu-satunya orang yang lebih pandai di tengah-tengah siswanya. Jika guru tidak memahami mekanisme dan pola penyebaran informasi yang demikian cepat, ia akan terpuruk secara profesional. Kalau hal ini terjadi, ia akan kehilangan kepercayaan baik dari siswa, orang tua maupun masyarakat. Untuk menghadapi tantangan profesionalitas tersebut, guru perlu berfikir secara antisipatif dan proaktif. Artinya, guru harus melakukan pembaruan ilmu dan pengetahuan yang dimilikinya secara terus menerus.

Disamping itu, guru masa depan harus paham penelitian guna mendukung terhadap efektivitas pembelajaran yang dilaksanakannya, sehingga dengan dukungan hasil penelitian guru tidak terjebak pada praktek pembelajaran yang menurut asumsi mereka sudah efektif, namum kenyataannya justru mematikan kreativitas para siswanya. Begitu juga, dengan dukungan hasil penelitian yang mutakhir memungkinkan guru untuk melakukan pembelajaran yang bervariasi dari tahun ke tahun, disesuaikan dengan konteks perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sedang berlangsung.

Agar proses pendidikan dapat berjalan efektif dan efisien, guru dituntut memiliki kompetensi yang memadai, baik dari segi jenis maupun isinya. Namun, jika kita selami lebih dalam lagi tentang isi yang terkandung dari setiap jenis kompetensi—sebagaimana disampaikan oleh para ahli maupun dalam perspektif kebijakan pemerintah—kiranya untuk menjadi guru yang kompeten bukan suatu hal yang mudah, diperlukan upaya yang sungguh-sungguh dan komprehensif sehingga dapat mewujudkan serta meningkatkan kompetensi guru.

Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah melalui optimalisasi peran kepala sekolah. Idochi Anwar dan Yayat Hidayat Amir (2000) mengemukakan bahwa “kepala sekolah sebagai pengelola memiliki tugas mengembangkan kinerja personel, terutama meningkatkan kompetensi profesional guru.” Perlu digarisbawahi bahwa yang dimaksud dengan kompetensi profesional di sini, tidak hanya berkaitan dengan penguasaan materi semata, tetapi mencakup seluruh jenis dan isi kandungan kompetensi sebagaimana telah dipaparkan di atas.

Peranan kepala sekolah terhadap maju-mundurnya suatu sekolah akan terlihat dari manajemen sekolah itu sendiri, baik dari mulai perekrutan siswa, proses, output sampai pada outcomes. Bila dalam perekrutan siswa, peran kepala sekolah sudah menggunakan cara yang baik dan tepat maka harus pula disertai dengan proses di lingkungan sekolah yang baik dan tepat, jika kedua hal (input dan proses) sudah terlaksana dengan sebaik-baiknya maka tidak menutup kemungkinan akan menghasilkan kualitas output yang disertai dengan outcomes yang baik dan tepat sesuai dengan visi dan misi yang telah ditentukan.

Selain dari sisi manajemannya, seorang kepala sekolah pun akan diuji dan diketahui baik buruk peranannya yaitu dari sisi supervisi terhadap guru. Seorang kepala sekolah bisa dikatakan sukses yaitu apabila telah melaksanakan segala prosedur supervisi secara sistematis. Dikatakan sistem karena setiap unsur-unsur yang ada dalam supervisi merupakan suatu kesatuan petunjuk yang harus dilakukan secara menyeluruh dan berurutan, tidak setengah-setengah atau sebagian saja.

Beberapa prinsip-prinsip supervisi semestinya sudah dikuasai oleh seorang kepala sekolah sehingga dalam pelaksanaan supervisi tersebut tidak jauh menyimpang dari ketentuan yang ada. Oleh karena itu, seorang kepala sekolah harus benar-benar menguasai konsep dasar supervisi, teknik-teknik supervisi sampai pada penilaian dan perbaikan bagi guru, karena hakikat supervisi adalah membantu guru untuk meningkatkan kompetensinya.

Supervisi yang dilakukan oleh kepala sekolah, merupakan supervisi secara langsung, karena kepala sekolah mempunyai peluang waktu yang sangat besar untuk bisa bertatap muka dengan dewan guru, sehingga bila peranan kepala sekolah sebagai seorang supervisor itu terlaksana dengan baik maka akan membentuk mutu sekolah yang baik pula.

Dari paparan di atas, kiranya bisa kita garisbawahi bahwa peranan kepala sekolah salah satunya adalah sebagai supervisor. Oleh karena supervisi adalah salah satu kegiatan penting dalam mewujudkan sekolah yang baik dan guru yang profesional sesuai dengan kompetensinya, maka tulisan kali ini akan memaparkan secara sederhana tentang peranan kepala sekolah sebagai supervisor.

B.     Rumusan Masalah

Dari latar belakang masalah di atas, ada beberapa masalah yang bisa dirumuskan, yaitu:

  1. Apakah tugas dan fungsi kepala sekolah sebagai supervisor pendidikan?
  2. Bagaimanakah upaya kepala sekolah untuk meningkatkan kompetensi professional guru?
  3. Apa sajakah teknik-teknik supervisi kepala sekolah untuk meningkatkan kompetensi professional guru?

C.    Tujuan Penulisan Makalah

Penulisan makalah ini bertujuan sebagai berikut:

  1. Mengetahui tugas dan fungsi kepala sekolah sebagai supervisor pendidikan di SMP Islamiyah Weru Cirebon.
  2. Mengetahui upaya kepala sekolah untuk meningkatkan kompetensi professional guru.
  3. Mengetahui teknik-teknik supervisi kepala sekolah untuk meningkatkan kompetensi professional guru.

D.    Manfaat Penulisan Makalah

Makalah ini mempunyai manfaat:

  1. Makalah ini diajukan untuk memenuhi sebagian tugas pada mata kuliah Supervisi Pendidikan.
  2. Diharapkan makalah ini dapat menambah wawasan bagi para mahasiswa tentang konsep dan praktek peranan kepala sekolah sebagai supervisor.
  3. Makalah ini diharapkan dapat dijadikan bahan dasar pijakan bagi kepala sekolah dalam meningkatkan mutu sekolah dan kompetensi guru.
This entry was posted in cirebon, makalah, Pendidikan, Penelitian and tagged , , , , , , , . Bookmark the permalink.

Leave a comment